Followers

Senin, 12 Mei 2014

Duh Tuhan

Duh Tuhan
Apalah aku hambaMu yang selalu mengadu
HambaMu yang selalu merengek
Meminta jutaan kasih tanpa hadir

Duh Tuhan
Apalah aku hambaMu yang tak setia
HambaMu yang selalu berlari ke sana kemari
Mencari setitik cerah demi harap

Duh Tuhan
Maafkan hambaMu yang apalah ini
Hamba yang tak patut dipanggil hambaMu
Hamba yang mudah lelah dalam senyumMu

Snw

Ya Hati

Tebak dalamnya hati siapa yang bisa?
Kalau lelah menebak paling hanya bisa diam
Untuk apa ditebak jika sudah tau jawabnya?
Kala hati lelah tak tangguh untuk bersandar, apa mungkin?

Hei hati, jangan main-main ya
Raga ini kuat
Jari ini sanggup bercerita
Sedangkan hati, bisa apa kamu?
Bisanya cuma menebak-nebak saja

Ya lelah ya sudah
Untuk apa dilanjutkan ya hati?
Kalau cuma untuk menebak pun kau tak sanggup

Satu hati apa bisa dibagi-bagi?
Perih? Pasti
Satu hati apa bisa diberikan hati lagi?
Tidak. Kau egois


Kamis, 28 Maret 2013

Mengadu Dagu

Kata mereka orang yang tepat pasti datang untuk kita
Kata mereka kita hanya perlu menunggu
Mereka bilang, semuanya sudah ada yang urus
Mereka sangka, semuanya akan berjalan mulus


Mereka duga, semua yang mereka bilang dulu itu pasti benar
Mereka tak pernah duga, kalau apapun yang mereka pikirkan itu hanyalah doktrin
Kata mereka, mereka hanya menjalankan wasiat
Wasiat untuk menunggu dan berharap


Mereka manusia yang hanya diam, kadang berdiri, tapi tidak sempat berlari
Mereka yang banyak berpikir, kadang berbicara sedikit
Bicara tentang: kapan aku selesai menunggu?
Mereka hanya mengadu dagu



Minggu, 30 Desember 2012

Oh Dilema!



Misalnya kita terperangkap di pinggir jurang kita bisa apa?
Merelakan kita terlibas angin lalu jatuh ke bawah atau tetap berdiri tegak menahan tiupan angin sampai tak jadi jatuh?
Oh dilema. Seperti yang aku rasakan akhir-akhir ini. 
Si Dia yang aku bayangkan mungkin tak membayangkanku. 
Sesungguhnya, dibayangkan akan hanya terus membuat harapan yang membuncah tinggi. Tapi jika tak dibayangkan, sayang. 
Oh dilema!

SNW

Senin, 01 Oktober 2012

Si Perempuan Anggun


Pagi ini aku datang seperti biasa ke kampus menaiki motor kesayanganku, si Bejo, tepat pukul 07.00 pagi karena kelas Keuangan Negara dimulai pukul 08.00. Aku berjalan santai dengan headset yang masih menempel di telingaku. Tipikal anak muda jaman sekarang, nggak bisa kalau sehari aja nggak dengerin musik. Karena jam yang masih pagi dan tadi sudah sarapan di rumah, aku tidak jadi nongkrong di Takor, kantin FISIP yang selalu ramai tidak kenal waktu itu. Jadilah aku putar langkah menuju MBRC (perpustakaan  FISIP) dan duduk di selasarnya. Kukeluarkan laptop dari dalam tasku kemudian melihat sekeliling. Sungguh FISIP masih sangat damai suasananya saat pagi. Belum begitu banyak orang yang datang. Semenit kemudian aku langsung asik browsing internet menggunakan fasilitas wi-fi kampus . Saat aku masih asik dengan laptopku, tiba-tiba aku tidak sengaja melihat ke arah lorong di depan MBRC. Seorang perempuan (yang menurutku) cantik dan anggun sedang berjalan menuju entah kemana aku tidak memperhatikan. Aku sungguh terpana, pandanganku terus melekat ke arah perempuan itu sampai ia tidak kelihatan lagi. Aku pun mulai penasaran dan banyak pertanyaan menari-nari di otakku.
Saat kelas Keuangan Negara selesai, aku dan teman-temanku berjalan bersama menuju Takor. Perutku rasanya sudah lapar lagi padahal kelas baru saja berakhir. Saat aku asik ngobrol dengan teman-teman, aku tidak sengaja melihat perempuan tadi yang aku pandangi saat di MBRC. Tiba-tiba pundakku ditepuk oleh Bima. “Woy Jo, bengong aja. Diajak ngomong juga. Ngeliatin apa sih?” Tanya Bima tiba-tiba kemudian ia memperhatikan kemana arah mataku memandang. “Ooooh lo ngeliatin itu cewek? Hahaha Jo, Jo. Kenalan sana daripada penasaran.” Kata Bima lagi. “Eh, apa? Lo ngomong apa Bim? Kenalan? Hahaha nggak usah lah, toh nanti dia juga tau nama gue.” Ujarku percaya diri, sebenernya gengsi kalau minta kenalan duluan. “Nyesel nanti. Sana.” Kata Bima berusaha memanas-manasi aku. “Udahlah nggak usah, nggak perlu. Hahaha.” Jawabku lagi. Sebenarnya ada benarnya juga kata Bima, kenapa aku ngga nyoba kenalan dulu sama dia. Urusan nanti bakal berlanjut apa nggak itu urusan berikutnya. Hmmm.....
Keesokan harinya, aku tetap datang pukul 07.00 seperti biasa. Namun kali ini dengan tambahan 1 misi. Menunggu perempuan itu lewat. Aku pun duduk di pinggiran lorong di depan Koperasi Mahasiswa sambil berharap-harap cemas. Dan benar saja, 5 menit kemudian si perempuan yang aku tunggu-tunggu itu pun lewat. Kali ini (mungkin perasaanku saja) ia benar-benar terlihat cantik. Sambil menenteng tas jinjingnya dengan rambut panjangnya yang terurai.... Tiba-tiba saja lagu Truly Madly Deeply-nya Savage Garden mengalun kencang di ipod ku.


I'll be your dream, I'll be your wish I'll be your fantasy.
I'll be your hope, I'll be your love be everything that you need.
I love you more with every breath truly madly deeply do..
I will be strong I will be faithful 'cause I'm counting on A new beginning.
A reason for living. A deeper meaning.

Sudah 3 hari ini aku selalu datang pagi hanya untuk menanti perempuan itu datang. Aku rasa aku benar-benar jatuh cinta dengan perempuan-yang-namanya-saja-aku-tak-tau. Setiap menunggunya lewat, perasaanku ini jadi tak karuan. Antara panik dan gelisah. Ah andai kami saling kenal...
Akhirnya tepat 7 hari aku menantinya di lorong ini. Hari ini aku bertekad untuk memberanikan diri berkenalan dengan dia. Si perempuan anggun itu. Ya, aku bertekad. Lalu aku pun duduk lagi di pinggiran lorong sambil mendengarkan lagu di ipodku. Saat aku menunduk, aku menengok ke kiri dan aku melihat tas jinjing yang aku sangat hapal designnya. Tapi ada yang aneh, tas jinjing yang seharusnya lebih cocok dibawa oleh perempuan kenapa sekarang dibawa oleh laki-laki? Kemudian aku menaikkan kepalaku, dan....oh. Si perempuan itu berjalan di belakang pria itu lalu mereka mengobrol sambil tertawa-tawa lalu melewati aku yang masih duduk terdiam dengan mata mengikuti arah mereka pergi. Tuhan, kenapa kau tega kepadaku? Apa salahku? Apa karena aku telah melewatkan kesempatan yang seharusnya dulu aku pergunakan? Kepalaku tertunduk dalam waktu yang lama....



I ain't usually lost for words
This has got to be a first
And I'm trying find the reason why I'm stuttering

Something funny's happening
I'm at a place I've never been
And there's got to be a reason why I'm stuttering

Every time you look my way
Something in me feels so strange
And I'm starting to think you are why I'm stuttering

I said hello
And my name is
And it's so frustrating 'cause I don't wanna let you down
My mind is racing, but it won't come out

Can't believe that I can't talk
But it's not my fault
'Cause there's something that you do that's got me stuttering

There's so much that I wanna say
But something's getting in my way
And I gotta figure out how to stop stuttering

I said hello And my name is
And it's so frustrating 'cause I don't wanna let you down
My mind is racing, but it won't come out

Try to breathe but I'm suffocating
Just be me but it's complicated
I wanna tell you who I am, where I'm from
Where I go when I wanna be alone

I want you to know me better
Once I get my thoughts together
It should be so easy to tell you how I'm feeling
But I can't stop stuttering

I ain't usually lost for words
This has got to be a first
And I'm starting to think you are why I'm stuttering

Stuttering-Jazmine Sullivan

*this little story wrote while the writer has a broken hearted syndrome



Kamis, 27 September 2012

Kertas Kosong Sakit Hati

Kertas kosong ini mendadak buram
Tak paham ketika kertas kosong ini muram
Penuh coretan tak bermakna, gelap
Walau hitam, aku kalut

Dimana kertas kosong itu tersimpan selalu ada cerita di atasnya
Cerita hitam cerita putih
Dimana kertas kosong itu tersimpan selalu ada goresan luka di atasnya
Goresan hitam tak beraturan

Kertas kosong tak berdosa
Sungguh goresan-goresan itu mengganggu ketenangan kertas kosong
Goresan-goresan tak bermakna walau setitik
Goresan-goresan yang hanya bermakna pedih

Sungguh kertas kosong itu kini merana
Hampir terobek karena goresan-goresan 
Hampir hitam karena goresan-goresan
Seperti sedang sakit hati.

Kertas Kosong Sakit Hati

Kertas kosong ini mendadak buram
Tak paham ketika kertas kosong ini muram
Penuh coretan tak bermakna, gelap
Walau hitam, aku kalut

Dimana kertas kosong itu tersimpan selalu ada cerita di atasnya
Cerita hitam cerita putih
Dimana kertas kosong itu tersimpan selalu ada goresan luka di atasnya
Goresan hitam tak beraturan

Kertas kosong tak berdosa
Sungguh goresan-goresan itu mengganggu ketenangan kertas kosong
Goresan-goresan tak bermakna walau setitik
Goresan-goresan yang hanya bermakna pedih

Sungguh kertas kosong itu kini merana
Hampir terobek karena goresan-goresan 
Hampir hitam karena goresan-goresan
Seperti sedang sakit hati.