Followers

Senin, 01 Oktober 2012

Si Perempuan Anggun


Pagi ini aku datang seperti biasa ke kampus menaiki motor kesayanganku, si Bejo, tepat pukul 07.00 pagi karena kelas Keuangan Negara dimulai pukul 08.00. Aku berjalan santai dengan headset yang masih menempel di telingaku. Tipikal anak muda jaman sekarang, nggak bisa kalau sehari aja nggak dengerin musik. Karena jam yang masih pagi dan tadi sudah sarapan di rumah, aku tidak jadi nongkrong di Takor, kantin FISIP yang selalu ramai tidak kenal waktu itu. Jadilah aku putar langkah menuju MBRC (perpustakaan  FISIP) dan duduk di selasarnya. Kukeluarkan laptop dari dalam tasku kemudian melihat sekeliling. Sungguh FISIP masih sangat damai suasananya saat pagi. Belum begitu banyak orang yang datang. Semenit kemudian aku langsung asik browsing internet menggunakan fasilitas wi-fi kampus . Saat aku masih asik dengan laptopku, tiba-tiba aku tidak sengaja melihat ke arah lorong di depan MBRC. Seorang perempuan (yang menurutku) cantik dan anggun sedang berjalan menuju entah kemana aku tidak memperhatikan. Aku sungguh terpana, pandanganku terus melekat ke arah perempuan itu sampai ia tidak kelihatan lagi. Aku pun mulai penasaran dan banyak pertanyaan menari-nari di otakku.
Saat kelas Keuangan Negara selesai, aku dan teman-temanku berjalan bersama menuju Takor. Perutku rasanya sudah lapar lagi padahal kelas baru saja berakhir. Saat aku asik ngobrol dengan teman-teman, aku tidak sengaja melihat perempuan tadi yang aku pandangi saat di MBRC. Tiba-tiba pundakku ditepuk oleh Bima. “Woy Jo, bengong aja. Diajak ngomong juga. Ngeliatin apa sih?” Tanya Bima tiba-tiba kemudian ia memperhatikan kemana arah mataku memandang. “Ooooh lo ngeliatin itu cewek? Hahaha Jo, Jo. Kenalan sana daripada penasaran.” Kata Bima lagi. “Eh, apa? Lo ngomong apa Bim? Kenalan? Hahaha nggak usah lah, toh nanti dia juga tau nama gue.” Ujarku percaya diri, sebenernya gengsi kalau minta kenalan duluan. “Nyesel nanti. Sana.” Kata Bima berusaha memanas-manasi aku. “Udahlah nggak usah, nggak perlu. Hahaha.” Jawabku lagi. Sebenarnya ada benarnya juga kata Bima, kenapa aku ngga nyoba kenalan dulu sama dia. Urusan nanti bakal berlanjut apa nggak itu urusan berikutnya. Hmmm.....
Keesokan harinya, aku tetap datang pukul 07.00 seperti biasa. Namun kali ini dengan tambahan 1 misi. Menunggu perempuan itu lewat. Aku pun duduk di pinggiran lorong di depan Koperasi Mahasiswa sambil berharap-harap cemas. Dan benar saja, 5 menit kemudian si perempuan yang aku tunggu-tunggu itu pun lewat. Kali ini (mungkin perasaanku saja) ia benar-benar terlihat cantik. Sambil menenteng tas jinjingnya dengan rambut panjangnya yang terurai.... Tiba-tiba saja lagu Truly Madly Deeply-nya Savage Garden mengalun kencang di ipod ku.


I'll be your dream, I'll be your wish I'll be your fantasy.
I'll be your hope, I'll be your love be everything that you need.
I love you more with every breath truly madly deeply do..
I will be strong I will be faithful 'cause I'm counting on A new beginning.
A reason for living. A deeper meaning.

Sudah 3 hari ini aku selalu datang pagi hanya untuk menanti perempuan itu datang. Aku rasa aku benar-benar jatuh cinta dengan perempuan-yang-namanya-saja-aku-tak-tau. Setiap menunggunya lewat, perasaanku ini jadi tak karuan. Antara panik dan gelisah. Ah andai kami saling kenal...
Akhirnya tepat 7 hari aku menantinya di lorong ini. Hari ini aku bertekad untuk memberanikan diri berkenalan dengan dia. Si perempuan anggun itu. Ya, aku bertekad. Lalu aku pun duduk lagi di pinggiran lorong sambil mendengarkan lagu di ipodku. Saat aku menunduk, aku menengok ke kiri dan aku melihat tas jinjing yang aku sangat hapal designnya. Tapi ada yang aneh, tas jinjing yang seharusnya lebih cocok dibawa oleh perempuan kenapa sekarang dibawa oleh laki-laki? Kemudian aku menaikkan kepalaku, dan....oh. Si perempuan itu berjalan di belakang pria itu lalu mereka mengobrol sambil tertawa-tawa lalu melewati aku yang masih duduk terdiam dengan mata mengikuti arah mereka pergi. Tuhan, kenapa kau tega kepadaku? Apa salahku? Apa karena aku telah melewatkan kesempatan yang seharusnya dulu aku pergunakan? Kepalaku tertunduk dalam waktu yang lama....



I ain't usually lost for words
This has got to be a first
And I'm trying find the reason why I'm stuttering

Something funny's happening
I'm at a place I've never been
And there's got to be a reason why I'm stuttering

Every time you look my way
Something in me feels so strange
And I'm starting to think you are why I'm stuttering

I said hello
And my name is
And it's so frustrating 'cause I don't wanna let you down
My mind is racing, but it won't come out

Can't believe that I can't talk
But it's not my fault
'Cause there's something that you do that's got me stuttering

There's so much that I wanna say
But something's getting in my way
And I gotta figure out how to stop stuttering

I said hello And my name is
And it's so frustrating 'cause I don't wanna let you down
My mind is racing, but it won't come out

Try to breathe but I'm suffocating
Just be me but it's complicated
I wanna tell you who I am, where I'm from
Where I go when I wanna be alone

I want you to know me better
Once I get my thoughts together
It should be so easy to tell you how I'm feeling
But I can't stop stuttering

I ain't usually lost for words
This has got to be a first
And I'm starting to think you are why I'm stuttering

Stuttering-Jazmine Sullivan

*this little story wrote while the writer has a broken hearted syndrome



Tidak ada komentar: